
Pembinaan karakter merupakan pilar utama dalam proses pendidikan di SMPIT As-Syifa Boarding School Wanareja, terutama karena sekolah ini menerapkan sistem boarding yang memungkinkan pembentukan kebiasaan positif secara menyeluruh dan konsisten. Pembiasaan ini tidak hanya berlaku dalam ranah akademik, tetapi juga mencakup adab, akhlak, disiplin hidup, dan penjagaan diri.

Salah satu program unggulan yang secara khusus dirancang untuk membentuk karakter muslimah yang terjaga adalah Program SENJA, kependekan dari SEmpurna meNutup untuk menJAga diri. Program ini hadir sebagai upaya sistematis untuk memastikan seluruh murid putri mampu menjaga kehormatan dan identitasnya sebagai muslimah, baik di dalam sekolah maupun di luar asrama.
Pada pertengahan November 2025, sekolah kembali memberikan apresiasi kepada murid-murid yang berhasil menjadi role model dalam menjalankan Program SENJA. Penghargaan ini dibagi menjadi tiga kategori, yaitu Duta SENJA Periode 2, Duta SENJA Periode 3, serta Duta SENJA Kelas & Kamar.
Artikel ini akan menggambarkan secara lengkap filosofi Program SENJA, daftar penerima penghargaan, serta makna pembinaan karakter muslimah melalui pembiasaan yang disiplin, santun, dan syar’i.
Program SENJA (SEmpurna meNutup untuk menJAga diri) berangkat dari prinsip dasar bahwa menutup aurat bukan hanya aturan, tetapi bentuk perlindungan terhadap kehormatan diri. Dalam Islam, cara berpakaian bukan sekadar tampilan fisik, tetapi cerminan identitas dan akhlak seorang muslimah.

SMPIT As-Syifa Boarding School Wanareja kemudian merumuskan Program SENJA sebagai pembiasaan karakter yang menanamkan nilai:
Kehormatan (Izzah)
Ketertiban (Nazham)
Kesopanan (Adab)
Ketaatan (Iltizam)
Program SENJA memastikan bahwa seluruh murid konsisten menutup aurat dengan sempurna dan sopan di segala aktivitas, baik saat belajar, berinteraksi, kegiatan keagamaan, maupun kegiatan luar sekolah.
Untuk memastikan pembiasaan yang menyeluruh, Program SENJA menetapkan beberapa standar penampilan dan adab berpakaian bagi seluruh murid putri:
Kerudung tidak boleh gajul atau “dipotek”
Wajib memakai ciput
Menggunakan manset
Kaos kaki panjang, tidak boleh pendek
Baju dan rok tidak ketat
Baju dan rok tidak pendek
Penampilan selalu harus sopan dan sesuai adab muslimah
Wajib mengenakan gamis saat kegiatan:
BPI
Halbas di luar asrama
Halaqoh Tahfiz
Kegiatan formal sekolah/asrama
Saat penjengukan dan terdapat ikhwan, murid wajib menggunakan rok dan kaos kaki panjang
Aturan ini bukan untuk membatasi, melainkan memastikan kenyamanan, keamanan, serta penjagaan diri murid selama beraktivitas sebagai muslimah.

Sebuah program pembiasaan tidak akan berjalan baik tanpa dukungan para pendidik. Oleh karena itu, sekolah meminta dukungan penuh dari ustazah dengan tiga peran utama:
Ustazah berperan penting dalam memantau kedisiplinan murid terkait adab berpakaian. Teguran yang konsisten menjadi bentuk kasih sayang agar murid tumbuh dengan nilai yang benar.
Guru perempuan adalah role model utama bagi murid. Penampilan yang rapi, syar’i, dan elegan dari para ustazah menjadi teladan hidup yang sangat kuat bagi perkembangan karakter murid.
Jika ada pelanggaran berulang, ustazah diharapkan melaporkan kepada pembina untuk tindak lanjut. Sistem ini dibuat bukan untuk menghukum, tetapi untuk memastikan pembiasaan yang mendidik dan membentuk karakter.
Pada periode ini, terdapat tujuh murid yang berhasil menunjukkan konsistensi terbaik dalam menerapkan SENJA. Mereka mampu menjaga kerapian, kesopanan, dan ketertiban secara konsisten:
Muthia – 8 Asiah
Naufa – 9 Fatimah
Alryqua Zytka – 8
Zahira Nurul Imani – 9 Fatimah
Amira Falisha – 7 Khodijah
Ghaitsa Danesh Zhafira – 7 Asiah
Afifah – 8 Khodijah
Ketujuh murid ini menjadi contoh inspiratif dalam menjalankan aturan SENJA setiap hari.
Berikut delapan murid yang dinilai memiliki keteladanan dalam penerapan SENJA selama periode ketiga:
Nadhira – 7 Khodijah
Mufidah – 7 Maryam
Aghnina Anasya – 9
Kireina – 8
Wafa – 8 Fatimah
Hilmina – 9 Khodijah
Azkia Ainayya – 9 Asiah
Nurul Hasni – 8 Khodijah
Mereka dinilai tidak hanya disiplin dalam penampilan, tetapi juga santun dalam tutur kata, gerak tubuh, dan pergaulan harian.
Selain apresiasi individu, sekolah juga memberikan penghargaan kepada kelompok yang menunjukkan kekompakan dan kedisiplinan tinggi.
Kelas ini konsisten menjaga kesopanan, kerapian, dan pembiasaan SENJA secara kolektif. Komitmen mereka menjadi inspirasi bagi kelas lainnya.
Kamar ini menjadi panutan dalam menjaga kebersihan, kerapian, dan kesopanan berpakaian, terutama dalam aktivitas di luar kamar.
Program SENJA bukan hanya tentang aturan berpakaian, tetapi tentang pembentukan karakter yang kuat. Dampaknya sangat terasa dalam beberapa aspek:
Murid terbiasa berpikir sebelum bertindak, mempersiapkan diri, dan menjaga kerapihan.
Mereka memahami pentingnya menjaga aurat sebagai bentuk ibadah.
Budaya saling mengingatkan tumbuh dengan alami.
Murid tidak lagi canggung tampil dengan pakaian syar’i, karena mereka terbiasa menjaga diri dengan penuh keanggunan.
Seiring berjalannya program, pelanggaran terkait penampilan semakin berkurang.
Mengukuhkan murid sebagai Duta SENJA bukan hanya bentuk apresiasi, melainkan motivasi agar mereka terus mempertahankan keteladanan. Gelar ini juga menjadi bekal mereka untuk masa depan, karena karakter disiplin dan kemampuan menjaga diri merupakan nilai berharga di dunia akademik, sosial, maupun ketika kelak mereka menjadi ibu, pemimpin, atau pendidik.
Program SENJA adalah salah satu bukti keseriusan SMPIT As-Syifa Boarding School Wanareja dalam membangun karakter muslimah yang beradab, sopan, dan menjaga kehormatan diri. Penghargaan Duta SENJA Periode 2 & 3 serta Duta SENJA Kelas dan Kamar merupakan bentuk apresiasi bagi murid yang berhasil menjaga nilai-nilai tersebut dengan konsisten.
Semoga Program SENJA terus menjadi pilar kuat dalam pembentukan akhlak mulia, dan semoga para Duta SENJA dapat terus menginspirasi teman-temannya untuk menjadi pribadi yang lebih baik setiap hari.
Leave a Comment