School Info
Tuesday, 21 Oct 2025
  • SELAMAT DATANG DI SEKOLAH CALON PEMIMPIN MASA DEPAN - PENDAFTARAN MURID BARU KLIK DISINI
  • SELAMAT DATANG DI SEKOLAH CALON PEMIMPIN MASA DEPAN - PENDAFTARAN MURID BARU KLIK DISINI
20 October 2025

Cara Menanamkan Adab Menuntut Ilmu Yang Baik Bagi Peserta Didik

Mon, 20 October 2025 Read 4x

1

Adab adalah norma atau aturan mengenai sopan santun yang didasarkan atas aturan agama. Sebutan orang beradab sesungguhnya berarti bahwa orang itu mengetahui aturan tentang adab atau sopan santun yang ditentukan dalam agama, terutama agama Islam.

Islam sebagai sebuah ajaran yang universal memberikan perhatian dalam masalah adab. Adab dalam Islam menyangkut konsep yang fundamental tentang ajaran Islam itu sendiri. Begitu pentingnya masalah adab ini, sehingga banyak para pemikir Islam atau para ulama yang menulis kitab terkait dengan adab secara khusus.

Keberadaan adab menjadi hal yang mahal dan sulit untuk diperoleh. Hal ini terjadi karena akibat kurangnya pemahaman terhadap nilai adab itu sendiri serta besarnya pengaruh lingkungan. Begitu pun dalam dunia pendidikan, khususnya di lembaga pendidikan formal atau modern, keberadaan adab sangatlah jarang terlihat. Padahal keberadaan adab dalam pendidikan khususnya dalam proses belajar sangatlah penting, karena adab inilah yang akan membawa para peserta didik kepada kesuksesan, keberkahan, dan kemanfaatan akan ilmu yang diperolehnya. Selain itu, adab juga memberikan andil yang besar dalam menciptakan manusia yang beradab.

Penanaman adab merupakan bagian pokok yang melekat dari konsep pendidikan Islam. Hal ini mengindikasikan bahwa tujuan utama dari pendidikan Islam adalah mencetak manusia yang baik dan beradab, karena manusia yang beradab lebih berpeluang untuk membangun peradaban manusia yang lebih beradab, yakni manusia yang telah maju tingkat kehidupannya, baik lahir maupun batin.

Jika pendidikan bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai adab kepada peserta didik, maka sudah sewajarnya dalam proses belajarnya pun peserta didik harus senantiasa mengamalkan nilai-nilai adab tersebut. Pentingnya memahami adab dalam proses belajar seorang peserta didik adalah sama pentingnya memahami tujuan pendidikan itu sendiri. Hal tersebut terjadi karena dalam proses belajar seorang peserta didik memilki peluang untuk menetukan keberhasilan dari proses pembelajaran yang telah dilakukannya.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanamkan adab menuntut ilmu yang baik bagi peserta didik, di antaranya:

Mengajarkan adab dengan cinta dan kasih sayang

Adab menuntut ilmu adalah kesopanan lahir batin oleh seseorang yang menghendaki sesuatu untuk merubah tingkah laku pada dirinya dan dilakukan dengan sengaja, baik bersifat lahiriah maupun batiniah. Dengan kata lain, adab menuntut ilmu merupakan suatu sikap tata krama atau sopan santun dalam proses belajar yang ditunjukkan oleh seorang peserta didik, baik bersifat vertikal maupun horizontal.

Untuk menanamkan adab menuntut ilmu yang baik bagi peserta didik, cara yang pertama yaitu harus mengajarkan terlebih dahulu terkait adabnya. Jika tidak diajarkan sebelumnya, bisa jadi peserta didik memang belum tahu dan belum faham apa yang dilakukannya. Contohnya ketika seorang peserta didik berani duduk di bangku guru atau sering berjalan mendahului gurunya tanpa izin, bisa jadi mereka tidak tahu bahwa hal tersebut tidak baik atau kurang sopan. Jadi yang pertama harus dilakukan adalah dengan mengajarkan adab itu sendiri. Adapun cara mengajarkannya, melihat karakteristik peserta didik zaman sekarang yang dikenal dengan generasi Z atau kids zaman now dan berbeda dengan zaman dahulu, maka untuk menyampaikannnya juga harus mengikuti perkembangan zaman.

Salah satu karya atau kitab salafu al-shalihin yang ada hingga saat ini dan perlu dikaji atau sebagai bahan cerminan, khususnya dalam dunia pendidikan adalah kitab Ta’lim alMuta’allim karya Syaikh Burhanuddin al-Zarnuji. Hal ini karena kitab tersebut banyak diakui sebagai suatu karya yang monumental dan sangat diperhitungkan keberadaannya. Kitab tersebut banyak dijadikan bahan penelitian dan rujukan dalam penulisan karya-karya ilmiah terutama dalam bidang pendidikan.

Kitab ini berisi tentang beberapa hal yang berkaitan dengan adab menuntut ilmu seorang peserta didik terhadap Allah, diri sendiri, orang tua, guru, teman, dan kitab atau buku pelajarannya. Selain itu, dalam kitab tersebut al-Zarnuji juga memaparkan tentang beberapa hal yang harus dijauhi selama menuntut ilmu dan beberapa hal yang harus dilakukan ketika seseorang mencari ilmu.

2

Untuk mengajarkan kitab tersebut di zaman sekarang, perlu adanya metode atau cara yang sesuai, salah satunya yaitu mengajarkannya harus dengan cinta dan kasih sayang. Sikap cinta dan kasih sayang seorang guru tercermin melalui kelembutan, kesabaran, penerimaan, kedekatan, keakraban, serta sikap-sikap positif lainnya dalam berinteraksi dengan lingkungannya, khususnya dengan para peserta didik. Sosok guru yang selalu mengajarkan adab dengan penuh cinta dan kasih sayang akan melahirkan sebuah kharisma. Cinta adalah sikap batin yang melahirkan kelembutan, kesabaran, kelapangan, kreativitas, serta tawakkal. Jaring-jaring cinta yang ditebar guru dengan penuh keikhlasan akan tersambut positif oleh peserta didik.

Respon balik dari rasa cinta peserta didik bisa terwujud melalui adab dan akhlak yang baik, misalnya penghormatan, kepatuhan, motivasi belajar, kecintaan terhadap tugas, dan rasa ingin selalu menghargai gurunya. Dengan sikap-sikap seperti ini maka peserta didik akan merasakan bahwa belajar sudah bukan lagi sebagai kewajiban, tetapi sebagai kebutuhan bahkan keasyikan. Maka akan muncul gairah untuk berprestasi di dalam jiwa peserta didik.

Selain peserta didik yang harus diberi pengajaran terkait adab yang ada dalam kitab Ta’lim al-Muta’allim, semua guru dan tenaga kependidikan juga perlu diberikan pengajaran terkait adab menuntut ilmu. Hal ini dilakukan supaya ada kesamaan persepsi antara guru yang satu dengan yang lainnya sehingga semuanya bisa saling mengingatkan peserta didik dikala mereka salah atau lupa.

Memberi teladan yang baik

Cara kedua yang dapat dilakukan untuk menanamkan adab menuntut ilmu yang baik bagi peserta didik yaitu dengan memberikan teladan yang baik. Seorang guru harus menerapkan adab yang baik dalam kehidupan sehari-harinya sebelum mengajarkan adab terhadap peserta didik. Hal ini dikarenakan seorang guru itu pasti selalu ditiru oleh peserta didik, seperti dalam peribahasa guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Jika gurunya sendiri tidak menerapkan adab yang baik, maka jangan berharap peserta didik juga akan menerapkannya.

Oleh karenanya, hal terberat bagi seorang guru bukan hanya berusaha supaya ilmu sampai dan dapat dipahami oleh peserta didiknya, tetapi bagaimana menjadi teladan yang baik sehingga memotivasi dan menginspirasi dalam semangat ilmu, amal, dan adab yang baik.

Nabi Muhammad saw menjadi teladan yang baik bahkan memotivasi para sahabat yang menjadi murid langsung beliau. Para ulama dahulu sangat paham bahwa murid mereka tidak hanya mengambil ilmu darinya, tetapi juga mencontoh penerapan ilmu mereka berupa adab dan akhlak yang baik. Kita pun sebagai guru di zaman sekarang harus paham akan hal itu, bahwa menanamkan adab kepada peserta didik harus dimulai dari diri kita sendiri.

Dilakukan pembiasaan

Pembiasaan merupakan proses pembentukan sikap dan perilaku yang relatif menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang berulang-ulang, baik dilakukan secara bersama-sama ataupun sendiri-sendiri. Hal tersebut juga akan menghasilkan suatu kompetensi.

Untuk bisa membuat peserta didik tetap istiqomah menerapkan adab menuntut ilmu yang sudah diajarkan, maka perlu adanya pembiasaan. Proses pembiasaan tersebut juga tetap harus ada monitoring secara berkala supaya progresnya terlihat dengan baik. Pembiasaan tersebut bisa dimulai dengan hal-hal kecil dan dilakukan secara bertahap, misalnya saat peserta didik sudah mendapatkan pengajaran terkait adab berbicara terhadap guru, maka harus dipastikan semua peserta didik sudah mengamalkan dalam kehidupan sehari-harinya.

3

Memberikan teguran langsung

Jika belum terbiasa dengan adab yang baik, peserta didik terkadang lupa akan kesalahannya. Untuk menghindari hal tersebut, maka cara selanjutnya untuk menanamkan adab menuntut ilmu yang baik bagi peserta didik yaitu perlu adanya teguran langsung yang dilakukan guru terhadap peserta didik yang melakukan kesalahan. Jika didapati ada peserta didik yang tidak menerapkan adab yang baik, maka alangkah lebih baiknya guru langsung menegurnya supaya mereka tahu dan ingat akan kesalahan yang dilakukan.

Teguran yang dilakukan tentu saja harus dengan cara yang baik dan dapat diterima sebagai peringatan positif oleh peserta didik. Jika tegurannya bersifat memaksa atau terkesan seperti hukuman atau kemarahan maka bisa saja peserta didik hanya mendengarkan saat itu saja dan mereka bisa mengulangi kesalahan yang sama di lain waktu, karena nasihat yang disampaikan tidak sampai menyerap ke dalam hatinya.

Selalu memberikan motivasi

Motivasi adalah sebuah dorongan, hasrat atau pun minat yang begitu besar di dalam diri untuk mencapai suatu keinginan, cita-cita dan tujuan tertentu. Adanya motivasi akan membuat individu berusaha sekuat tenaga untuk mencapai yang diinginkannya. Seseorang yang memiliki motivasi tinggi akan memberikan dampak yang baik bagi kehidupannya. Tingginya motivasi tersebut akan mengubah perilakunya, untuk menggapai cita-cita dan menjalani hidup dengan lebih baik.

Selain dengan memberikan pengajaran adab, keteladanan, pembiasaan, dan teguran, hal yang tidak kalah penting untuk menanamkan adab menuntut ilmu yang baik bagi peserta didik yaitu dengan terus memberikan motivasi akan pentingnya menerapkan adab saat menuntut ilmu. Bentuk motivasi tersebut bisa berupa cerita hikmah, pengalaman pribadi, ataupun berupa apresiasi yang menggugah peserta didik untuk selalu berlomba-lomba menanamkan adab menuntut ilmu yang baik dalam kehidupannya.

Jika cara-cara di atas sudah dilakukan dan diamalkan dengan baik dan istiqomah, maka insya Allah adab peserta didik yang tidak baik sedikit-sedikit akan berubah menjadi lebih baik sehingga kemanfaatan dan keberkahan ilmu akan dapat diperoleh secara maksimal.

Wallahu a’lam.

Another Article

This article have

0 Comment

Leave a Comment

 

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Info Sekolah

SMPIT AS-SYIFA BOARDING SCHOOL WANAREJA

NPSN 69971522
Blk. Lw. Peuris RT/RW 07/02 Kelurahan Wanareja Kec. Subang Kabupaten Subang Jawa Barat 41211
PHONE082245884525
EMAILsmpit-wanareja@assyifa-boardingschool.sch.id
WHATSAPP082245884525