
Subang, 28 Oktober 2025 – Dalam rangka menumbuhkan keterampilan hidup (lifeskill) yang bermanfaat dan bernilai islami, SMPIT As-Syifa Boarding School Wanareja kembali menyelenggarakan kegiatan Lifeskill Salon Muslimah khusus bagi murid putri. Kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa, 28 Oktober 2025 ini menghadirkan narasumber profesional, Ibu Bdn. Drias Intan Marseva, Str.Kep, seorang praktisi kecantikan dan perawatan diri muslimah.

Kegiatan ini menjadi bagian dari program pembinaan karakter dan pengembangan keterampilan santriwati SMPIT As-Syifa Boarding School Wanareja. Tujuannya bukan sekadar mengajarkan teknik merawat diri, namun juga menanamkan nilai kemandirian, keanggunan, dan kepercayaan diri yang sesuai dengan adab Islam.
Dalam sesi pembukaan, Ibu Drias menyampaikan bahwa kecantikan dalam Islam bukan hanya tentang penampilan fisik, melainkan tentang kebersihan, kerapian, dan niat untuk menjaga diri sebagai bentuk syukur kepada Allah.
Ia menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan rambut, kulit, dan pakaian sebagai bagian dari ibadah. Dengan cara ini, para murid diajak untuk memahami bahwa merawat diri bukan berarti berlebih-lebihan (tabarruj), melainkan menampilkan citra muslimah yang sopan, bersih, dan terhormat.
“Muslimah yang merawat dirinya dengan niat ibadah akan selalu tampak bersinar dengan cahaya iman, bukan sekadar kecantikan fisik,” ujar Ibu Drias dalam pemaparannya.
Setelah sesi materi, para murid mengikuti kegiatan praktik lifeskill di aula putri. Dalam praktik tersebut, mereka diajarkan berbagai teknik dasar seperti:
Suasana kegiatan berlangsung menyenangkan. Murid terlihat antusias mencoba teknik-teknik baru, sambil sesekali berdiskusi tentang makna kesopanan dalam berpenampilan.
Kegiatan Lifeskill Salon Muslimah ini merupakan bagian dari visi sekolah dalam mencetak “Sekolah Calon Pemimpin yang Berakhlak, Hafiz, dan Berprestasi.”
Melalui pelatihan seperti ini, sekolah berupaya agar murid tidak hanya unggul secara akademik, namun juga memiliki kecakapan hidup yang akan menjadi bekal dalam kehidupan rumah tangga, masyarakat, dan lingkungan kerja kelak.

Ustadzah pembina kesiswaan menyampaikan bahwa kegiatan lifeskill seperti ini penting untuk menyiapkan murid menjadi muslimah mandiri—mampu mengurus dirinya sendiri, menampilkan keindahan sesuai tuntunan Islam, serta menjadi contoh bagi orang lain.
“Lifeskill adalah bagian dari pendidikan karakter. Kami ingin setiap santri putri tumbuh menjadi pribadi yang siap hidup mandiri, sopan, dan berakhlak baik,” ujar beliau.
Selain pembelajaran teknis, kegiatan ini juga menumbuhkan semangat ukhuwah islamiyah antar sesama murid. Mereka saling membantu dalam praktik, berbagi bahan, hingga memberi pujian satu sama lain.
Momen ini menjadi ajang kebersamaan yang hangat, di mana setiap murid belajar menghargai keindahan ciptaan Allah sekaligus memperkuat rasa saling menghormati.
Setelah sesi praktik berakhir, kegiatan ditutup dengan doa bersama dan pesan dari pembina agar hasil dari pelatihan ini diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan penuh tanggung jawab dan niat yang benar.
SMPIT As-Syifa Boarding School Wanareja sebagai sekolah berasrama memandang bahwa pendidikan tidak hanya terjadi di ruang kelas. Kegiatan seperti Lifeskill Salon Muslimah adalah contoh nyata integrasi antara pendidikan akademik dan non-akademik yang bernilai aplikatif.
Dengan sistem boarding, murid terbiasa untuk mengatur waktu, menjaga kebersihan, dan belajar kemandirian—semua hal yang menjadi pondasi utama dalam membangun karakter unggul. Melalui pelatihan ini, murid putri juga dilatih untuk memahami pentingnya menjaga citra diri sebagai seorang muslimah yang menjadi teladan.
Program Lifeskill ini menjadi bagian dari kurikulum khas As-Syifa yang mengintegrasikan antara:
Dengan sinergi ini, setiap kegiatan di As-Syifa tidak hanya berorientasi pada nilai akademik, tetapi juga pembentukan karakter. Kegiatan salon muslimah menjadi media untuk mengajarkan tanggung jawab, etika, kebersihan, dan kemandirian dalam bingkai nilai keislaman.
Dari kegiatan ini, para murid putri menyadari bahwa menjadi muslimah sejati bukan hanya soal mengenakan hijab, tetapi juga tentang menjaga kebersihan, bersikap lembut, beradab dalam penampilan, dan percaya diri dalam kebaikan.
Banyak dari mereka mengungkapkan rasa syukur dan semangat untuk menerapkan ilmu yang telah dipelajari di lingkungan asrama. Beberapa bahkan bercita-cita untuk mengembangkan keahlian ini sebagai wirausaha muslimah di masa depan.
Kegiatan Lifeskill Salon Muslimah di SMPIT As-Syifa Boarding School Wanareja menjadi bukti bahwa pendidikan Islam mampu menghadirkan keseimbangan antara ilmu, keterampilan, dan adab.
Murid putri diajak memahami bahwa kecantikan sejati bersumber dari hati yang bersih dan akhlak yang mulia.
Melalui kegiatan ini, sekolah berharap seluruh murid dapat tumbuh menjadi muslimah yang mandiri, santun, berprestasi, dan siap berkontribusi di masyarakat.
Leave a Comment